Tahun 202X. Mobil listrik self-driving telah menggantikan mobil berbasis mesin pembakaran dalam, menjadi hal umum di Jepang. Namun, sirkuit balap yang dikenal sebagai MFG, yang menggunakan mobil tradisional berbasis mesin pembakaran dalam, semakin populer di seluruh dunia.

Kanata Livington, seorang pembalap berusia 19 tahun keturunan Jepang-Britania, datang ke Jepang setelah lulus dari sekolah balap terkemuka di Britania Raya untuk ikut serta dalam MFG dan mencari ayahnya yang hilang, Ken Katagiri. Kanata pindah ke rumah teman-teman ibunya yang sudah meninggal—Tuan dan Nyonya Saionji—dan masuk ke balapan dengan menggunakan nama keluarga ayahnya, meminjam Toyota 86 dari Ogata, teman keluarga pasangan Saionji. Meskipun menghadapi kekurangan besar dalam spesifikasi, Kanata berhasil masuk dalam 15 besar sambil bersaing dengan mobil super kelas atas, menunjukkan keterampilannya yang luar biasa.

Takumi Fujiwara, pembalap legendaris downhill dan rally, ternyata menjadi pelatih Kanata. Karyawan MFG yang familiar dengan Fujiwara dan mantan pembalap dari generasi yang sama mulai menyadari Kanata. Angin baru sedang bersiap untuk dimulai di MFG.

Sumber: MAL